Selasa, 08 Februari 2011

MENIERE


PENYAKIT MENIERE


A.  Pengertian
Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas,yaitu gangguan pendengaran,tinnitus dan serangan vertigo (Kapita Selekta Edisi 3).

B. Etiologi
Etilogi dari penyakit ini belum diketahui secara pasti namun diduga adalah merupakan:
  1. Pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin.
  2. Gangguan elektrolit dalam cairan labirin.
  3. Reaksi alergi.
  4. Gangguan autoimun.

C. Patofisiologi.
Hidrops (pembengkakan) endolif akibat endolif dalam skala media oleh stria vaskularis terhambat.

D. Manifestasi Klinik
Meniere ditandai oleh 4 (empat) gejala :
­  Kehilangan pendengaran sensorineoral progresif.
­  Plukteatif
­  Tinitus atau suara berdenging.
­  Veritgo

E. Pemeriksaan Penunjang
1.      Tes gliserin :pasien diberikan minuman gliserin 1,2 ml/kg BB setelah diperiksa tes kalori dan        audiogram.setelah dua jam diperiksa kembali dan dibandingkan.
            Audiogram :tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutinen.
            Selengkapnya Download disini

STROKE


STROKE

Pengertian

Stroke atau cedera cerebrovaskuler (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak. (Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. volume 3).

Etiologi

1.    Trombosis à iskemi jaringan otak serta udema dan bendungan sekitar trombus à muncul pada saat klien sedang tidur/istirahat

2.    Emboli - dapat berupa serpihan-serpihan darah yang beku, tumor, lemak/udara

3.    Perdarahan intracerebral - ruptur dinding pembuluh darah cerebral - perdarahan pada jaringan otak - akibat aterosklerosis dan hipertensi pada klien >50 tahun

4.    Kompresi pembuluh darah otak à disebabkan karena tumor, bekuan darah yang besar dan sebagainya.

Faktor Risiko Stroke

1.    Hipertensi, kolesterol tinggi dan obesitas.
2.    Penyakit arteri koronaria, gagal jantung kongesif, hipertrofi ventrikel kiri, abnormalitas irama (khusus fibrilasi atrium), penyakit jantung kongestif dapat menyebabkan embolisme serebral.
3.    Peningkatan hematokrit meningkatkan risiko infark serebral
4.    Diabetes dikaitkan dengan aterogenesis terakselerasi
         Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok dan kadar esterogen


Tanda Dan Gejala Secara Umum

1.    Pusing

2.    Sakit Kepala

3.    Koma

4.    Demam

5.    Hipertensi

6.    Confuse, disorientasi

7.    Abnormalitas hasil EKG (perpanjangan segmen S-T)

8.    Gangguan memori

9.    Gangguan mental lain à gangguan orientasi



Manifestasi Klinik

1.    Arteri vertebrobasilaris

     Sakit kepala, vertigo, koma, hilang memori & confuse, flaccid, paralisis, ataxia, disfungsi, saraf cranial, defisiensi fungsi visual, hilangnya sensori baal.

2.    Arteri cerebri anterior
     Hemiparese kontralateral, inkontinensia urine, perubahan tingkah laku dan kepribadian, aphasia, amnesia, kebingungan dan gangguan memori
3.    Arteri cerebri media
     Hemiparese kontralateral, afasia global dan disfagia.
4.    Arteri cerebri posterior
     Penurunan kesadaran s.d. kom, hemiparese kontralateral, afasia visual dan kelumpuhan saraf kranial III - kebutaan unilateral
     Selengkapnya Download disini 

 

ENSEFALITIS

ENSEFALITIS

1. Defenisi
            Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai mikroorganisme. Infeksi virus pada jaringan otak ini hampir selalu merupakan penyebaran agen penyebab dari suatu tempat ke tempat yang lain, dimana biasanya terjadi degenerasi sel saraf yang luas disertai udema dan pembengkakan yang hebat.Infeksi pada sususnan saraf pusat ini dapat mengenai jaringan otak(ensefalitis) atau menyingen (meningitis), keduanya dapat memberikan respon imun dan peradangan yang menyebabkan pembengkakan dan udema didalam atau disekitar otak sehingga terjadi peningkatan tekanan intracranial.
2. Etiologi.
            Mikroorganisame yang dapat menimbulkan ensefalitis antara lain bakteri, protozoa, cacing, jamur dan virus. Penyebab yang terserimng dan terpenting adalah virus, dimana virus langsung menyerang otak atau reaksi radang karena infeksi sistemik. Ensefalitis biasanya berkaitan dengan kematian neuron-neuron akibat mikroorganisme penyebab..
 Jenis virus yang dapat menyebabkan ensefalitis sesuai dengan jenis dan epidemiologinya antara lain:
§  Inveksi virus yang bersifat epiodemik: Poliomyelitis.
§  Inveksi virus yang bersifat sporadic;rabies
§  Ensefalirtis pasca infeksi: pasca morbili.
   Selengkapnya Download disini

HIPERTROPI PROSTAT



HIPERTROPI PROSTAT

1.      Defenisi
             Hipertropi Prostat adalah pembesaran dari kelenjar prostat yang disebabkan oleh bertambahnya sel-sel glandular dan interstitial yang menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan gangguan aliran urine, dan kebanyakan terjadi pada umur lebih dari 50 tahun.
             Hipertropi dari kelenjar periuretral ini kemudian mendesak jaringan prostat yang asli ke penfer dan menjadi kasus.
2.      Etiologi
             Ada beberapa teori yang mengemukakan penyebab terjadinya hipertropi prostat antar lain :
1.      Teori sel Stem ( Isaacs 1984,1987 )
Berdasarkan teori ini jaringan prostat pada orang dewasa berada pada keseimbangan antara pertumbuhan sel dan sel yang mati.Keadaan ini disebut Steady State. Pada jaringan prostat terdapat sel stem yang dapat berproli serasi lebih cepat sehingga terjadi hiperplasia kelenjar penuretral.
2.      Teori Mc Neal ( 1987 )
Menurut Mc Neal pembesaran  prostat jinak dimulai dari zona transisi yang letaknya sebelah proksimal dan spinater eksternal pada kedua sisi verumen tatum di zona periuretral.
3.      Teori Di Hidro Testosteron ( DHT )
Testosteron yang diohasilkan oleh sel leyding jumlah testosteron yang dihasilkan oleh testis kira-kira 90 % dari seluruh produksi testosteron. Sedang yang 10 % dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Sebagian besar testosteron dalam keadaan terikat dengan protein dalam bentuk serum.
             Bendung hormon ( SBH ) sekitar 20 % testosteron berada dalam keadaan bebas dan testosteron bebas inilah yang memegang peranan peranan dalam proses terjadinya pembesaran prostat testosteron  bebas dapat masuk ke dalam sel prostat dengan menembus membran sel ke dalam sitoplasma sel prostat sehingga membentuk DHT heseplar kompleks yang akan mempengaruhi asam RNA yang menyebabkan terjadinya sintyesis protein sehingga dapat terjadi profilikasi sel
3.      Faktor resiko
Pada umumnya terjadi pada pria yang berusia di atas 50 tahun dan mencapai puncak pada usia 80 tahun dan jarang terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
     Selengkapnya Download Disini

Epidural Hematoma


Epidural Hematoma (EDH)

1.    Definisi
Epidural Hematoma (EDH) adalah pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dengan lapisan meningens pada durameter, akibat robeknya pembuluh darah atau cabang-cabang arteri meningens media yang tedapat di durameter. Insiden epidural hematoma bervariasi sekitar 85%  pada kasus akibat fraktur linier tulang tengkorak, 89% pada kasus akibat robeknya pembuluh darah arteri/vena yang terdapat pada durameter, dan 2-9% pada pasien cedera kepala berat.
Setelah cedera kepala, darah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara tengkorak dan dura. Keadaan ini sering diakibatkan dari fraktur tulang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal putus atau rusak (laserasi), di mana arteri ini berada di antara dura dan tengkorak daerah inferior menuju bagian tipis tulang temporal; hemoragi karena arteri ini menyebabkan penekanan pada otak

2.    Patogenesis
Hematoma pada epidural penyebabnya karena perdarahan akibat :
a.    Robeknya arteri meningens media.
b.    Robeknya  sinus venosis  durameter
c.    Fraktur linear tulang  tengkorak.
Perdarahan epidural terjadi karena robekan pembuluh darah atau cabang-cabang arteri meningen media yang terdapat di durameter, akibat fraktur linear tengkorak di daerah temporal, sehingga menyebabkan kumpulan darah (hematoma) diantara durameter dan tulang tengkorak, hematoma ini akan membesar dan menekan jaringan otak ke sisi yang berlawanan,  sehingga dapat menimbulkan tanda-tanda neurologis seperti nyeri kepala hebat dan bisa sampai menyebabkan kesadaran menurun (terdapat saraf nuklei dan saraf kranial III yang disebut okulomotorius), akibat dari tekanan ini pula dapat menyebabkan dilatasi pupil,  dan lama kelamaan akan terjadi kerusakan batang otak yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapatkan pertolongan dalam 24 jam.
Faktor lain yang turut menentukan timbulnya EDH ialah erat tidaknya perlekatan durameter pada tulang tengkorak. Perlekatan durameter paling lemah pada daerah temporal. Jika terjadi perdarahan vena dalam ruang epidural akan menyebabkan penumpukan darah terbatas dan tidak membesar karena tekanannya tidak cukup untuk melepaskan perlekatan durameter pada tulang tengkorak. Sebaliknya jika yang mengalami robekan adalah arteri, yang tekanannya jauh lebih tinggi akibat mekanisme pompa, maka darah yang keluar mudah melepaskan perlekatan durameter ini sehingga hematoma akan membesar.

3.    Manifestasi Klinis
Gejala ditimbulkan oleh hematoma luas, disebabkan oleh perluasan hematoma. Biasanya terlihat adanya kehilangan kesadaran sebentar pada saat cedera, diikuti dengan pemulihan yang nyata secara perlahan-lahan (interval yang jelas).
Gejala berupa kehilangan kesadaran sementara pada waktu trauma, gangguan kesadaran ini membaik tanpa kelainan neurologik, kemudian terjadi gangguan kesadaran yang kedua (lusid interval) dengan didahului sakit kepala hebat bisa segera timbul tetapi bisa juga baru muncul beberapa jam kemudian. Sakit kepala kadang menghilang, tetapi beberapa jam kemudian muncul lagi dan lebih parah dari sebelumnya. Selanjutnya bisa terjadi peningkatan kebingungan, rasa ngantuk, dilatasi pupil,  bila keadaan berlanjut tanpa tindakan akan timbul pernapasan Chenyne Stokes, kelumpuhan, pingsan dan koma.
Selengkapnya Download disini

BBLR


 ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
1.  PENGERTIAN.

Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby  ( bayi berat lahir rendah = BBLR ). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gr pada waktu lahir bayi prematur.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh :
1.          Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai (masa kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir yang teratur).
2.          Bayi small for gestational age (SGA) : bayi beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk masa kehamilan = KMK).
3.          Bayi cukup bulan : bayi beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilan
Untuk menentukan apakah bayi baru lahir itu prematur ( sesuai masa kehamilan= SMK), matur normal, KMK atau besar untuk masa kehamilan(BMK) dapat dipakai tabel growth charts of weight against gestation. Pada tabel ini berat bayi matur normal dan bayi prematur (SMK) terletak diantara 10 th percentile dan 90 th percentile. Pada bayi KMK beratnya dibawah 10 th percentile. Bila berat bayi di atas 90 th percentile ia disebut heavy for dates  atau BMK. Bayi posmatur bila kelahirannya terjadi pada masa kehamilan lebih dari 42 minggu.

II  2.   ETIOLOGI

Faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan pre term  (prematur) atau berat badan lahir rendah adalah :
A.       Faktor ibu.
ð  Gizi saat hamil kurang
ð  Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
ð  Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
ð  Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok ).
ð  Faktor pekerja yang terlalu berat.
B.       Faktor kehamilan.
ð  Hamil dengan hidramnion.
ð  Hamil ganda.
ð  Perdarahan ante partum.
ð  Komplikasi hamil : pre- eklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini.
C.      Faktor janin .
ð  Cacat bawaan .
ð  Infeksi dalam rahim.
D.      Faktor yang masih belum diketahui.
        Selengkapnya Download disini

Senin, 07 Februari 2011

PENYAKIT MENIERE


PENYAKIT MENIERE

A.  Pengertian
Penyakit meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas,yaitu gangguan pendengaran,tinnitus dan serangan vertigo (Kapita Selekta Edisi 3).
B. Etiologi
Etilogi dari penyakit ini belum diketahui secara pasti namun diduga adalah merupakan:
  1. Pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin.
  2. Gangguan elektrolit dalam cairan labirin.
  3. Reaksi alergi.
  4. Gangguan autoimun.

C. Patofisiologi.
Hidrops (pembengkakan) endolif akibat endolif dalam skala media oleh stria vaskularis terhambat.
Selengkpanya Download disini

Tumor Otak


Asuhan Keperawatan Pasien dengan Tumor Otak (Tumor Intrakranial)

Konsep Dasar
1.      Pengertian.
Tumor intracranial meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor intracranial dapat terjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompok umur. Tumor otak dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul.

2.      Penyebab
Tumor intracranial primer atau neoplasma berasal dari sel intrinsic jaringan otak dan berasal dari kelenjar pituitary dan kelenjar pineal. Sedangkan tumor sekunder atau metastasis juga beperngaruh pada tumor intracranial. Tumor intracranial primer dibagi atas dua yaitu tumor intraserebral primer dan tumor ekstrasebral primer.

3.      Type tumor otak
Tumor intraserebral primer :
a.       Glioma : astrocytoma, oligodendrogliomas, ependymomas, medulloblastoma dan glioblastoma.
Terdapat pada jaringan konektif otak, infiltrasi terutama pada jarinan hemisfer serebral, berkembang cepat.
Tumor ekstraserebral primer :
  1. Meningioma.
Terdapat pada lapisan meningeal yang menutupi otak. Biasanya beningna tapi bias berubah menjadi ganas. Bisa timbul tanda dan gejala neurologis seperti anosmia, atropi optic, palsi ekstraokuler, papiledema, disfungsi serebelar.
  1. Tumor pituitary.
Terdapat pada berbagai jaringan.
  1. Neuroma.
Berasal dari sel Schwann pada saraf cranial ketiga. Mulanya benigna kemudia berubah menjadi maligna.  
Tumor metastase
Sel kanker menyebar ke otak via system sirkulasi, pembedahannya sulit, dan prognosis jelek. Metastase dapat terjadi pada epidural, meningeal atau parenkim otak.
Selengkapnya Download disini

TYPHOID


TYPHOID
1.    Pengertian
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. Penyakit ini termasuk  penyakit endemik di Indonesia, ada 2 sumber penularan-penularan dan typi yaitu pasien dengan typhoid dan yang lebih sering disenut Carie. Sumber penularannya dapat melalui makanan, air yang tercemar dan tinja. Penyakit ini umumnya berkembang di daerah tropis dan tidak tergantung musim serta tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam insidensi. 

2.     Etiologi
Etiologi demam typhoid dan demam para typi adalah S typi, S paratypi B dan S paratypic

3.    Patofisiologi
Kuman S. typi masuk dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh atom lambung sebagian lagi masuk kedalam usus halus dan mencapai jaringan limfoid plague peyeri diilium terminalis yang mengalami perforasi kuman S typi kemudian menembus kelamin pro pria, masuk kealiran limfe dan mencapai kelenjar lince masterial, yang juga mengalami hipertropy setelah melewati kelenjar-kelenjar limfe ini. S typi masuk kealiran darah melalui ductus thoracicus, bersarang di palgue peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian lain sistem retikuleondotil. Endotoksin S typi berperan pada potogenesis demam typhoid, karena membantu terjadinya inflasi lokal pada jaringan tempat S typi berkembang. Demam disebabkan karena S typi danendotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen oleh leokosit pada jaringan yang meradang.
Selengkapnya Download disini

RETENSIO PLACENTA


RETENSIO PLACENTA


A.      Pengertian

Retensio Placenta adalah tertahannya atau keadaan dimana uri/placenta belum lahir dalam waktu satu jam setelah bayi lahir.
Pada proses persalinan, kelahiran placenta kadang mengalami hambatan yang dapat berpengaruh bagi ibu bersalin. Dimana terjadi keterlambatan bisa timbul perdarahan yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu pada masa post partum. Apabila sebagian placenta lepas sebagian lagi belum, terjadi perdarahan karena uterus tidak bisa berkontraksi dan beretraksi dengan baik pada batas antara dua bagian itu. Selanjutnya apabila sebagian besar  placenta sudah lahir, tetapi sebagian kecil masih melekat pada dinding uterus, dapat timbul perdarahan masa nifas.
Disamping kematian, perdarahan post partum akibat retensio placenta memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi puerperal karena daya tahan penderita yang kurang. Oleh karena itu sebaiknya penanganan kala III pada persalinan mengikuti prosedur tetap yang berlaku.

B.      Etiologi

Penyebab terjadinya Retensio Placenta adalah :
1)       Placenta belum lepas dari dinding uterus
Placenta yang belum lepas dari dinding uterus. Hal ini dapat terjadi karena (a) kontraksii uterus kurang kuat untuk melepaskan placenta, dan (b) placenta yang tumbuh melekat erat lebih dalam. Pada keadaan ini tidak terjadi perdarahan dan merupakan indikasi untuk mengeluarkannya.
2)       Placenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan. Keadaan ini dapat terjadi karena atonia uteri dan dapat menyebabkan perdarahan yang banyak dan adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim. Hal ini dapat disebabkan karena (a) penanganan kala III yang keliru/salah dan (b) terjadinya kontraksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi placenta (placenta inkaserata).
      Selengkapnya Download disini

Minggu, 06 Februari 2011

PERIKARDITIS


PERIKARDITIS

KONSEP MEDIS

Definisi
Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral atau kedua-duanya. Perikarditis adalah peradangan kantung perikardium yang berisi cairan dan mengelilingi jantung. Perikarditis terbagi atas perikarditis akut dan kronik.
Perikarditis akut disertai dengan nyeri dada dan abnormalitas EKG , serta ditemukan perikardial friction rub (trias klasik). Perikarditis Kronis adalah suatu peradangan perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan penimbunan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung lama. Pada perikarditis efusif kronis, secara perlahan cairan terkumpul di dalam perikardium. Biasanya penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau penurunan fungsi tiroid.  Jika memungkinkan, penyebabnya diobati; jika fungsi jantung normal, dilakukan pendekatan dengan cara menunggu dan melihat perkembangannya.Ditandai dengan penebalan perikard serta efusi. Biasanya diketahui setelah aspirasi perikard sedangkan tanda-tanda kompresi masih tetap ada. Penyebab paling sering ialah radiasi. Penyebab lainnya : mioplasma-TBC.  Secara klinis : berupa lelah fatigue, dyspnea d’effort, dan perasaan berat prekordial. Gejalanya tekanan vena meningkat, tekanan nadi normal atau sedikit menurun dan pulsus paradoksus. Foto rontgen menunjukkan adanya pembesaran jantung.

 
Perikarditis konstriktif kronis adalah penyakit yang jarang, yang biasanya terjadi jika jaringan fibrosa terbentuk di sekitar jantung. Jaringan fibrosa cenderung untuk menetap selama bertahun-tahun, menekan jantung dan membuat jantung menjadi mengecil. Penekanan jantung akan meyebabkan meningkatnya tekanan di dalam vena yang mengangkut darah ke jantung karena untuk mengisi jantung diperlukan tekanan yang lebih tinggi.
Cairan akan mengalir balik dan kemudian meresap dan terkumpul dibawah kulit, di dalam perut dan kadang-kadang di rongga sekitar paru-paru. Urutannya terjadinya sbb : dispnea, edema perifer, pembesaran perut, gangguan abdominal, lelah, ortopnoe, palpitasi, batuk, nausea dan paroxysmal nocturnal dispnea.
Foto rontgen dada biasanya menunjukkan besar jantung normal, kadang-kadang membesar pada 10%. Vena kava melebar di mediastinum kanan atas, atrium kiri membesar, penebalan perikard. EKG memperlihatkan low voltage, segmen ST dan inversi gelombang T yang menyeluruh. QRS irama sinus bisa juga timbul fibrilasi atrium. Ekokardiografi M Mode bisa menunjukkan penebalan dinding perikardium.
Selengkapnya Download disini