Penulisan karya tulis ilmiah
merupakan tugas akhir seorang mahasiswa apabila ingin menyelesaikan
suatu jenjang pendidikan. Sayangnya tidak semua mahasiswa paham,
mengerti cara melakukan penelitian. Bahkan banyak mahasiswa yang
memiliki nilai A pada mata kuliah metodologi penelitian, akan tetapi
mengalami kesulitan pada saat dia harus menuangkan kedalam sebuah
tulisan. Tulisan yang baik tentunya tidak hanya dimengerti oleh
pembuatnya akan tetapi yang lebih penting dapat menyampaikan informasi
kepada pembaca apapun tingkat pendidikan dan profesinya.
Mengapa banyak mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana penelitian?
Jawabanya, penelitian bukan cuma
sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu yaitu perilaku
atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan.
Mengapa pengetahuan?
Pengetahuan diperlukan untuk
membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata, sedangkan
yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan atau
menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata,
kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa kedua-duanya harus ada?
Apakah tidak cukup nilai yang baik
pada matakuliah prasyarat sebelumnya?
Jawabannya adalah pernahkah anda
mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa yang mengalami
kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah ada di
kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang
sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi
detik demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu
kalimat pun yang berhasil ditulis.
Mungkin juga anda pernah
mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata
berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang
lain yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari
tulisan anda dan lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan
kalimat demi kalimat yang sedang anda baca.
Sebenarnya langkah dalam membuat
rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada bedanya dengan
aktivitas keseharian kita.
Loh kok bisa?
Maksudnya begini. Coba anda
bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat anda akan
berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu
yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus
terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah
menentukan pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu.
Pemilihan pakaian pasti akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda.
Kembali pada langkah memakai baju, anda akan menggunakan pakaian dalam
terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang lebih luar. Apabila anda
memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam diluar, analisis
saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali anda memang
superman.
Apa hubungan antara saya
menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?
Memang tidak ada hubungan langsung
kecuali anda harus berpakaian pada saat membuat proposal kalau tidak
mau masuk angin…he..he.
Begini, berpakaian yang ternyata
memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering berpakaian sehingga
kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal penelitian pun
sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan proposal
penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri
sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah…dari dulu saya juga tahu bahwa
ada langkahnya… itu mungkin pernyataan yang muncul dalam benak anda
pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan demikian
anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum
melakukan pekerjaan lain.
Baiklah karena kita sama-sama
telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan langkah-langkah yang
sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa sederhana setiap
langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu proposal
penelitian. Serius Nih….. tadi?
Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian
dan pertanyaan penelitian.
Langkah pertama yang harus
dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah
proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan
penelitian.
Pasti muncul pertanyaan pada benak
anda, “bukankah judul itu lebih penting?”
Kembali ke cara anda berpakaian.
Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena anda tidak
berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai tidak
sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya
adalah anda tidak berpakaian.
Dari mana anda menyatakan
masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan
kenyataan.
Harapannya anda harus berpakaian
apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada saat itu anda
tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin kalau
tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak
berpakaian.
Lalu hubungannya dengan pertanyaan
penelitian?
Setelah anda menyadari anda tidak
berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Bagaimana kalau saya tidak
berpakaian?
2.Pakaian apa yang cocok dengan
saya?
3.Apa yang harus saya
pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4.Apakah ada hubungan antara
berpakaian dengan masuk angin?
5.Bagaimana persepsi masyarakat
jika saya tidak berpakaian?
6.Dan sebagainya.
Ternyata dari satu masalah kita
mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat anda
mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali
pertanyaan penelitian.
Satu pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan
satu judul penelitian.
Dengan demikian langkah pertama
anda adalah mencari masalah penelitian.
Kemudian muncul kembali pertanyaan
anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian?
Pada saat menemukan masalah karena
tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu pengetahuan
sebelumnya dari:
1. Pengalaman sendiri, mungkin
anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang lain, orang lain
menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk angin.
3. Buku, apabila anda membaca buku
cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda akan memilih
pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4. Penelitian, mungkin juga anda
membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada hubungan antara tidak
berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya dengan cara mendapatkan
masalah?
Masalah penelitian anda akan
dapatkan dari:
1. Pengalaman sendiri, misalnya
anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan mendapatkan
kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan kenyataan dan
itulah masalah.
2. Orang lain, anda bergaul dengan
orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya. Orang tersebut
menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi masalah
penelitian anda.
3. Buku, tuntunan dari Allah SWT
yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat membaca adalah
Ikro, Ikro, Ikro….Baca, Baca, Baca… Bacalah dengan nama Tuhanmu. Dengan
membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah…
4. Penelitian, anda dapat membaca
hasil penelitian orang lain dan disana anda mendapatkan masalah yang
direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda melakukan penelitian
kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda senangi dan dari
sana anda akan mendapatkan masalah.
Mudahkan? He he …
Alhamdulilah…
Setelah langkah pertama selesai
maka anda akan menuju langkah selanjutnya yaitu menuliskan isi fikiran /
masalah yang anda temukan dalam sebuah proposal penelitian:
Untuk menyamakan presepsi juga
struktur ini dari proposal penelitian bagi mahasiswa STIKES BINA
GENERASI, maka komponen pada pembuatan proposal penelitian merujuk pada
buku panduan penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah dan skripsi
yang dikeluarkan oleh institusi STIKes Biges pada halaman 7-8. Dimana
secara garis besar memuat beberapa hal pokok yang akan saja jelaskan.
Latar belakang
merupakan pembenaran (justifikasi) terhadap pemilihan masalah
penelitian. Dalam latar belakang calon peneliti memaparkan:
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2. bagaimana kalau tidak dilakukan penelitian?
3. bagaimana kalau dilakukan penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa penelitian dilakukan,
calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang ada dilapangan
sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam
menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan
atau teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan
(masalah). Fenomena yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau fenomena tersebut disusun dengan menggunakan
metode deduktif atau induktif (dari umum ke khusus atau dari khusus ke
umum). Contoh menggunakan metode deduktif. Dalam kesempatan ini calon
peneliti ingin menjelaskan data yang berasal dari organisasi kesehatan
dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan provinsi, departemen
kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota, dan unit tertentu di rumah
sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat
menuliskan calon meneliti mengurutkan data atau fenomena dari:
1. World Health Organization (WHO) (Dunia)
2. Depatemen Kesehatan (Indonesia)
3. Dinas Kesehatan Provinsi (Provinsi)
4. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (Kabupaten atau
Kota)
5. Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
6. Unit Tertentu dari Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
Selanjutnya setelah menampilkan fenomena tersebut calon
peneliti mengungkapkan masalah atau kesenjangan yang ada, dengan cara
membandingkan antara harapan dan kenyataan. Hasil perbandingan tersebut
menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari jalan pemecahannya.
Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian dilakukan untuk
menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan alasan
apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.
Contoh: Judul Penelitian “Hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri
selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali”
Selanjutnya adalah menuliskan
Rumusan Masalah penelitian
Masalah penelitian merupakan masalah yang
akan dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Masalah
penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali?
Selanjutnya adalah menyampaikan
tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini dengan kata lain tujuan akhir dari penelitian ini.
Contoh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan keataatan
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai
melalui variabel independen dan dependen. Apabila ada sub variabel dari
independen maupun dependen maka dibuat juga dalam tujuan khusus.
Contoh:
Tujuan khusus dari penelitian ini
adalah:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil yang
memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
b. Mengidentifikasi ketaatan ibu
hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
c. Mengidentifikasi tingkat
pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
berdasarkan tingkat pendidikan
d. Mengidentifikasi tingkat
pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
berdasarkan usia
e. Mengidentifikasi tingkat
pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
berdasarkan paritas
f. Mengidentifikasi tingkat
pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
berdasarkan tingkat sosial ekonomi
Tahap Selanjutnya adalah Manfaat
Penelitian:
Dalam menjelaskan manfaat penelitian calon peneliti
harus menjelaskan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan terhadap
calon peneliti, profesi calon peneliti, tempat penelitian, instansi
calon peneliti kalau mungkin manfaat untuk penelitian selanjutnya.
Penjelasan tentang manfaat penelitian harus ditulis secara spesifik,
artinya manfaat tersebut adalah manfaat dari penelitian yang akan
dilakukan bukan dari yang lain.
Contoh:
1.
Manfaat untuk peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang
hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali
2.
Manfaat untuk profesi keperawatan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah
memperkaya keilmuan dalam keperawatan terutama keperawatan maternitas
tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
3.
Manfaat untuk tempat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi Rumah Sakit Umum Polewali terkait dengan hubungan antara
pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama
kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
4.
Manfaat untuk Stikes Bina Generasi
Polewali Mandar
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai literatur
ilmiah dalam bidang keperawatan maternitas terutama dalam hubungan
antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri
selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
5.
Manfaat untuk penelitian
selanjutnya
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam
melanjutkan penelitian terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu
hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah
Sakit Umum Polewali.
Selanjutnya Metode
Penelitian:
Berikut ini contoh dari metode
penelitian, akan tetapi setiap penelitian mempunyai metode-metode yang
berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di capainya. Metode
penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya Metode
penelitian terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
4. Populasi, sampel dan sampling
5. Instrumen penelitian
6. Rencana analisa
7. Etika Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat menunjukan sebuah cara memandang sebuah
penelitian berdasarkan cara pandang tertentu. Misalnya: Jenis penelitian
berdasarkan jenis data yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Jenis penelitian dilihat dari cara pendekatan yaitu cross
sectional (potong lintang) dan longitudinal. Jenis penelitian dilihat
dari hubungan antar variabel yaitu deskriftif, korelasional, komparasi.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian menunjukan dimana penelitian akan dilakukan. Disini
calon peneliti harus secara lengkap menjelaskan tentang rencana
penelitian akan dilakukan. Apabila tempat penelitian dilakukan di lebih
dari satu tempat maka calon peneliti harus menjelaskan dimana saja
penelitian tersebut.
Waktu Penelitian
Dalam menjelaskan waktu penelitian, calon peneliti harus menjelaskan
dari mulai perencanaan sampai dengan publikasi. Kebanyakan calon
peneliti mengambarkan waktu penelitian dalam bentuk tabel rencana
penelitian.
Populasi,
Dalam menjelaskan populasi, calon peneliti harus menjelaskan berapa
besar populasi yang menjadi target dalam penelitian tersebut. Target
populasi adalah populasi yang akan digunakan untuk melakukan
generalisasi dari sebuah penelitian.
Sampling
Dalam menjelaskan sampling calon peneliti dengan cara apa mengambil
sampel. Dalam menentukan jenis sampling seorang peneliti harus
mempertimbangkan populasi target, metode penelitian, dan jenis
pendekatan.
Sampel
Dengan menggunakan tehnik sampling yang baik calon peneliti dapat
menentukan ukuran sample dari sebuah penelitian. Sample merupakan subjek
penelitian yang terlibat langsung dalam penelitian. Hasil dari sample
tersebut pada akhir penelitian akan digeneralisasi pada populasi target.
Instrumen Penelitian
Validitas
Reliabilitas
Jenis Data
Data Primer dan Data Sekunder
Rencana Analisis Data
Univariat
Tujuan dari analisis univariat (deskriftif) adalah menjelaskan /
mendeskripsikan karakteistik masing-masing variabel yang diteliti. Pada
dasarnya analisis ini digunakan untuk meringkas data menjadi ukuran
tengah dan ukuran variasi. Ringkasan tersebut selanjutnya dibandingkan
dengan gambaran dari subjek yang lain. Dalam meringkas data numerik
ukuran tengah yang biasa dipergunakan adalah mean, median, dan modus.
Sedangkan nilai tengah diantaranya range, jarak inter quartil, standar
deviasi.
Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menghuji hubungan atau pengaruh dari dua
buah variabel. Jenis uji bivariat disesuaikan dengan jenis data dari
masing-masing variabel.
Etika Penelitian
Dalam menjelaskan etika penelitian calon peneliti harus menjelaskan
masalah etik yang mungkin terjadi. Masalah etik tersebut dijelaskan oleh
calon peneliti secara jelas termasuk cara mengatasi masalah etik
tersebut.
Beberapa masalah etik yang biasa terjadi dalam penelitian adalah: hak
untuk self determination; hak terhadap privacy dan martabat; hak
terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penanganan
yang adil; dan hak terhadap perlindungan dari ketidaknyamanan atau
kerugian. Hak self determination memberikan otonomi kepada subjek
penelitian untuk membuat keputusan secara sadar, bebas dari paksaan
untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian ini atau
untuk menarik diri dari penelitian ini. Sedangkan hak terhadap privacy
dan dignity memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk
menentukan waktu, dan situasi dimana dia terlibat. Dengan hak ini pula
informasi yang didapatkan di subjek penelitian tidak boleh dikemukakan
kepada umum tanpa persetujuan dari yang bersangkutan. Sementara itu hak
anonymity dan confidentiality didasari atas hak kerahasiaan, subjek
penelitian memiliki hak untuk tidak ditulis namanya atau anonim dan
memiliki hak untuk berasumsi bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga
kerahasiaanya.
Sumber: http://andaners.wordpress.com/