Jumat, 30 Desember 2011

Tips Menjaga Kesehatan Di Musim Pancaroba

         Musim yang silih berganti di negara kita, dari musim panas ke musim hujan atau dari musim hujan ke musim panas, seringkali menimbulkan cuaca yang ekstrim. Sekalinya panas, panas banget, pas hujan deras banget. Tentunya tubuh kita akan kaget dengan adanya perubahan tiba-tiba yang ekstrim tersebut. Kalau tidak pandai-pandai menjaga kesehatan tubuh, aktivitaspun bisa terganggu.
Nah, untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap dalam kondisi fit, maka beberapa tips yang dapat diterapkan antara lain:
  1. Cukup istirahat, inilah bagian terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh. Jangan terlalu memaksakan diri, terutama dalam cuaca yang ekstrim. Ada baiknya beristirahat dulu sebelum memulai aktivitas baru. Dan selalu usahakan untuk cukup tidur.
  2. Perbanyak minum air putih, karena tubuh kita mengandung 80% air, maka akan sangat baik tentunya kalau kita banyak meminum air putih, sehingga tidak akan mudah mengalami dehidrasi.
  3. Makan makanan yang seimbang gizinya, dengan mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, maka kebutuhan gizi dalam tubuh akan terpenuhi dan secara tidak langsung memperkuat sistem kekebalan tubuh kita terhadap penyakit.
  4. Minum vitamin atau suplemen lainnya, pada saat tubuh sudah drop, menambahkan penguat dari luar merupakan solusi yang baik. Pengkonsumsian vitamin atau suplemen diharapkan mampu memperkuat sistem imun kembali, sehingga akan lebih tahan terhadap penyakit.
  5. Berdoa, tidak pernah luput tentunya berdoa kepada Rabb agar diberikan kesehatan dan dijauhkan dari sakit. Karena sekuat apapun kita berusaha agar tidak sakit, namun apabila Rabb kita menghendaki kita sakit maka tiada daya bagi manusia. So, don’t forget to pray.
Itulah beberapa tips yang dapat dipergunakan agar kondisi kesehatan kita tetap fit dan dapat melakukan aktivitas seperti bisa. Inysa Allah.

Kamis, 27 Oktober 2011

KERANGKA ACUAN HKN 2011

KERANGKA ACUAN
LAPORAN PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2011



KEMENTERIAN                         : Kementerian Kesehatan RI
NEGARA/LEMBAGA
UNIT ORGANISASI                    : Sekretariat Jenderal
PROGRAM                                 : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
SASARAN PROGRAM             : Terselenggara dukungan promosi kesehatan pada 4
                                                        grand strategy dan 17 sasaran utama
SATUAN KERJA                        : 648449            Pusat Promosi Kesehatan
KEGIATAN                                  : 2048 Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi
                                                        Kesehatan
SUB KEGIATAN                         : 2048.26 Laporan Penyebaran Informasi Kesehatan
KOMPONEN                              : 2048.26.011 Penyelenggaraan Pameran Pada Even 
                                                        Khusus
SUB KOMPONEN                     :B. Pameran Kesehatan pada Hari Kesehatan Nasional
                                                 

1.         LATAR BELAKANG
a.         Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan ini sesuai dengan ketentuan yang dituangkan dalam Pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, dan pada pasal 11 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya. Salah satu strategi promosi kesehatan yaitu gerakan pemberdayaan yang merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge). Dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

b.         Gambaran Umum Singkat
Dalam rangka mencapai visi pembangunan kesehatan masyarakat mandiri untuk hidup sehat dan misi membuat rakyat sehat serta mendukung Strategi Besar Kementerian Kesehatan, perlu adanya upaya mempromosikan program-program unggulan kesehatan dari masing-masing unit lingkungan Kementerian Kesehatan RI melalui berbagai kegiatan.
Salah satu kegiatan untuk mensosialisasikan program dan kebijakan Kementerian Kehatan RI secara langsung ke masyarakat adalah melalui Pameran Kesehatan. Salah satu kegiatan pameran tahun 2011 turut mendukung Peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November. Dengan demikian Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan sebagai ujung tombak Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pemberdayaan masyarakat, mengupayakan seluruh kapasitasnya dalam menyebarluaskan informasi kesehatan untuk membangun masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pelaksanaan kegiatan pameran, Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan bekerja sama dengan lintas program dan sektor terkait untuk mendapatkan materi pameran yang berkualitas dan memiliki data terbaru sehingga pameran terselenggara dengan informatif, lancar dan sukses.
         

c.         Alasan Kegiatan dilaksanakan
Kegiatan Pameran Kesehatan ini dilaksanakan sebagai Proses Peningkatan Pengetahuan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kesehatan kepada masyarakat dalam berbagai momen Kesehatan baik itu lewat Kementerian Kesehatan RI, Lintas Departemen, Lembaga Swadaya Masyarakat atau Swasta.

2.       KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
a.       Uraian Kegiatan
Kegiatan pameran ini meliputi rapat persiapan, penyusunan desain pameran, pembuatan desain merchandise, brosur, leaflet, poster penunjang pameran, persiapan lapangan (pemasangan), penjagaan stand pameran, pembongkaran pameran, sampai kepada rapat evaluasi untuk mengetahui sejauh mana manfaat pameran bagi masyarakat pengunjung pameran sebagai media penyebarluasan informasi pada kegiatan.
              
b.  Batasan Kegiatan
     Kegiatan pameran ini akan dibatasi pada materi-materi yang terkait dengan kesehatan dikeluarkan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan dan dari program terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Lintas Sektor, dan rekanan.
    
    
3.  MAKSUD DAN TUJUAN
a.  Maksud Kegiatan
  Meningkatkan kerjasama dengan lintas Kementerian Kesehatan RI dan Swasta dalam penyebaran informasi tentang kesehatan.
                                                           
b. Tujuan Kegiatan
     Tujuan kegiatan pameran Hari Kesehatan Nasional 2011 ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat luas akan informasi kesehatan terkait momen dan tema pameran kepada masyarakat luas sebagai sasaran, tentang pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan dan lingkungan dan pengetahuan tentang kesehatan lainnya.

          Selengkapnya : DOWNLOAD

Selasa, 25 Oktober 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN MOLA HIDATIDOSA

A. PENGERTIAN.
 Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana seluruh villi korialisnya mengalami perubahan hidrofik.
 Jonjot-jonjot khorion (chorionic villi) tumbuh berganda merupakan gelembung-gelembung kecil mengandung banyak cairan menyerupai buah anggur atau mata ikan.

B. ETIOLOGI.
Belum diketahui dengan pasti, ada yang mengatakan akibat infeksi, defisiensi makanan dan genetik. Yang paling cocok adalah teori Acosta Sison yaitu defesiensi protein dan faktor resiko pada golongan ekonomi rendah, usia dibawah 20 tahun dan paritas tinggi.

C. PATOGENESIS.
Ada beberapa teori menerangkan patogenesis dari penyakit tropoblas. Teori Missed abortion, mudigah mati pada kehamilan 3 – 5 minggu karena itu terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari villi dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung.
Menurut Reynolds kematian mudigah itu disebabkan kekurangan gizi berupa asam folik dan histidine pada kehamilan hari 13 – 21.
Teori neoplasma dari Park mengatakan bahwa yang abnormal adalah sel-sel tropoblas yang mempunyai fungsi abnormal pula dimana terjadi reabsorpi cairan yang berlebihan kedalam villi sehingga menimbulkan gelembung-gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.

D. KLASIFIKASI.
Mola hidatidosa terbagi menjadi:
a. Mola Hidatidosa Komplit (Klasik), jika tidak ditemukan janin.
b. Mola Hidatidosa Inkomplit (Parsial), jika disertai janin / bagian janin.

Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi dari beberapa milimeter sampai satu atau dua centimeter. Gambaran histopatologik yang khas dari mola hidati dosa ialah edema stoma villi, tidak ada pembuluh darah pada villi dan proliferasi sel-sel tropoblas sedangkan gambaran sitogenetiknya pada umumnya xx 46.
Sedangkan pada mola hidatidosa parsialis. Secara makroskopik tampak gelembung mola disertai janin atau bagian dari janin. Pada pemeriksaan histopatologik tampak dibeberpa tempat villi yang edema dengan sel-sel tropoblas yang tidak begitu berfroliferasi, sedangkan pada tempat lain masih tampak villi yang normal.

Selengkapanya : DOWNLOAD

Rabu, 19 Oktober 2011

ASKEP EMFISEMA


A. Pengertian

Emfisema merupakan keadaan dimana alveoli menjadi kaku mengembang dan terus menerus terisi udara walaupun setelah ekspirasi.(Kus Irianto.2004.216)

Emfisema merupakan morfologik didefisiensi sebagai pembesaran abnormal ruang-ruang udara distal dari bronkiolus terminal dengan desruksi dindingnya.(Robbins.1994.253)

Emfisema adalah penyakit obtruktif kronik akibat kurangnya elastisitas paru dan luas permukaan alveoli.(Corwin.2000.435)


B. Klasifikasi

Terdapat 2 (dua) jenis emfisema utama, yang diklasifikasikan berdasarkan perubahan yang terjadi dalam paru-paru :
  1. Panlobular (panacinar), yaitu terjadi kerusakan bronkus pernapasan, duktus alveolar, dan alveoli. Semua ruang udara di dalam lobus sedikit banyak membesar, dengan sedikit penyakit inflamasi. Ciri khasnya yaitu memiliki dada yang hiperinflasi dan ditandai oleh dispnea saat aktivitas, dan penurunan berat badan.
  2. Sentrilobular (sentroacinar), yaitu perubahan patologi terutama terjadi pada pusat lobus sekunder, dan perifer dari asinus tetap baik. Seringkali terjadi kekacauan rasio perfusi-ventilasi, yang menimbulkan hipoksia, hiperkapnia (peningkatan CO2 dalam darah arteri), polisitemia, dan episode gagal jantung sebelah kanan. Kondisi mengarah pada sianosis, edema perifer, dan gagal napas.

C. Etiologi

Beberapa hal yang dapat menyebabkan emfisema paru yaitu :
  1. Rokok
    Rokok secara patologis dapat menyebabkan gangguan pergerakan silia pada jalan nafas, menghambat fungsi makrofag alveolar, menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus bromkus.
  1. Polusi
    Polutan industri dan udara juga dapat menyebabkan emfisema. Insiden dan angka kematian emfisema bisa dikatakan selalu lebih tinggi di daerah yang padat industrialisasi, polusi udara seperti halnya asap tembakau, dapat menyebabkan gangguan pada silia menghambat fungsi makrofag alveolar.
  2. Infeksi
    Infeksi saluran nafas akan menyebabkan kerusakan paru lebih berat. Penyakit infeksi saluran nafas seperti pneumonia, bronkiolitis akut dan asma bronkiale, dapat mengarah pada obstruksi jalan nafas, yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya emfisema.
  3. Genetik
  4. Paparan Debu Selengkapnya : DOWNLOAD

Askep Chefalgia



A.     PENGERTIAN
Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik (neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart).

B.    KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI
Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte of the International Headache Society sebagai berikut:
1.       Migren (dengan atau tanpa aura)
2.       Sakit kepal tegang
3.       Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal
4.       Berbagai sakit kepala yang dikatkan dengan lesi struktural.
5.       Sakit kepala dikatkan dengan trauma kepala.
6.       Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler (mis. Perdarahan subarakhnoid).
7.       Sakit kepala dihuungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler ( mis. Tumor otak)
8.       Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia tau putus obat.
9.       Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik.
10.   Sakit kepala yang dihubungkan dengan gangguan metabolik (hipoglikemia).
11.   Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala, leher atau     struktur sekitar kepala ( mis. Glaukoma akut)
12.   Neuralgia kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)

Selengkpanya : DOWNLOAD

Sabtu, 15 Oktober 2011

AKU dan NEGRIKU

AKU dan NEGRIKU
Sebuah kenyataan bahwa inilah hidup
Kadang suka kadang duka
Dalam suka terselip duka
Dan dalam duka tersirat bahagia
Tapi hidup bukan untuk disesali
Walaupun terkadang tak seindah yang kita bayangkan
Jika ada senyum manis para pejabat
Ada pula tangisan di hati kecil rakyat
Ketika busung lapar meraja lela dari hulu hingga ke hilir
Saat itu pula korupsi oleh petinggi negara sedang buming
Kadang hati ini berontak
Kadang jiwa bergejolak
Kadang raga ingin beranjak
Untuk menuntut dimana rasa kemanusiaan
Hidup penuh perjuangan
Hidup penuh cita dan angan
Hidup adalah bangkit
Bangkit dari sebuah keterpurukan
Betapa beruntungnya diri ini
Hidup di sebuah negara hukum
Keadilan begitu dijunjung tinggi
Walaupun pelaksanaannya belum maksimal
Namun proses menuju kesinambungan sudah berjalan perlahan
Bertahan dalam perdamaian tanpa peperangan
Mendapat perlindungan-Nya di setiap waktu
Dan menjadi sebuah negara yang indah karena kerukunannya
Menciptakan kebersamaan dengan senyuman
Menuju masa depan dengan keiklasan dan kejujuran
AZA
Kala api bergejolak
Kurengkuh tangan kecil itu
Lunglai, penuh darah mengalir
Dalam pilu nan meratap
Dalam aza nan menjauh
Nestapa kian berkepanjangan
Panjang, dan senantiasa hadir
Dalam mimpi si kecil malang
Mengapa nasib begitu getir
Apa salah dan dosanya
Peluru dan api itu
Seakan merenggut segalanya
Kini …
Saat semuanya padam
Tinggalkan puing-puing hati
Nan terkoyak tersakiti
Adakah insan menolongnya
Mencercahkan senyumnya
Memberi kembali harapannya
Semua diam dan menutup mata
Tinggallah si kecil merana
Deni aza nan tiada bertepi
Wahai umat,
Dimana hati nuranimu
SANG PEMIMPIN
Sang Pemimpin…
Baju rapi lengkap dengan dasi
Sepatu mahal, bagus dan mengkilat
Kerja dari rapat satu ke rapat yang lain
Berlomba mengejar kenaikan pangkat
Dia … para pemimpin kita
Bekerja jarang berkeringat
Merasakan gaji yang nikmat
Mendapat hormat karena pangkat
Mendapat jaminan hidup sepanjang hayat
Tapi lupa dengan rakyat
Dia… para pemimpin kita
Yang rapi dengan dasi
Bersaing demi sebuah kursi
Ketika tikus sibuk korupsi
Terbuai diempuknya jok mobil mersi
Coba tengok …
Ketika sang pemimpin bermandikan harta yang melimpah
Apa yang terjadi pada rakyatnya?
Belasan rakyatnya kehilangan nyawa
Demi sembako gratis …
Demi seamplop kecil uang …
Tak kah hati para pemimpin kita terbuka?
Belum cukupkah realita memilukan nasib rakyat?
Sampai kapan negri ini sakit?
Kapan negri ini bangun dari sakit panjangnya dan bangkit?
Doa tulus ku selalu ku panjatkan untuk Indonesiaku

Kamis, 13 Oktober 2011

Pengkajian Keperawatan Dengan 13 Domain NANDA

Dalam website NANDA tidak secara khusus menyebutkan bahwa 13 Domain NANDA dapat digunakan untuk melakukan pengkajian Keperawatan. Namun demikian bila kita lihat dari struktur dan pola yang dikembangkan untuk mengelompokkan respon dan sebagai dasar toksonomi untuk nursing diagnosa 13 Domain NANDA ini memungkinkan dan bisa digunakan untuk melakukan pengkajian Keeperawatan
Seperti apa 13 Domain NANDA tersebut berikut ringkasan dan sedikit penjelasannya,
HEALTH PROMOTION (PENINGKATAN KESEHATAN)
Kesadaran akan kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi-strategi yang diterapkan untuk mempertahankan control dan meningkatkan kesehatan atau normalitas fungsi tersebut.
Health Awareness(Kesadaran Kesehatan) : Pengenalan akan fungsi normal dan kesehatan
Health Management(Manajemen Kesehatan) : Mengidentifikasi, mengontrol, memperlihatkan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan untuk mempertahankan kesehatan
NUTRITION (NUTRISI)
Kegiatan memperoleh, mengasimilasi, dan menggunakan kandungan gizi untuk tujuan mempertahankan jaringan, perbaikan jaringan, dan produksi tenaga
Ingestion(Proses masuknya makanan) : Memasukkan makanan atau kandungan gizi ke dalam tubuh
Digestion( Pencernaan) : Kegiatan fisik dan kimiawi yang mengubah kandungan makanan ke dalam zat-zat yang sesuai untuk penyerapan dan asimilasi
Absorption(Penyerapan) : tahapan penyerapan kandungan gizi melalui jaringan-jaringan tubuh
Metabolism (metabolisme) : Proses kimiawi dan fisik yang terjadi di dalam organisme dan sel-sel hidup bagi pengembangan dan kegunaan protoplasma, produksi kotoran dan tenaga dengan pelepasan tenaga untuk seluruh proses vital
Hydration (Minum) : Perolehan dan penyerapan cairan dan larutan-larutan
ELIMINATION (PEMBUANGAN)
Keluarnya produk-produk kotoran dari tubuh
Urinary system (Sistem Urinaria) : proses keluarnya urine
Gastrointestinal system( Sistem gastrointestinal) : Pengeluaran dan pengenyahan produk-produk kotoran dari isi perut
Integumentary system( Sistem Integumen) : Proses keluarnya melalui kulit
Pulmonary system( Sistem Paru-paru) : Pembersihan produk-produk metabolis secara ikutan, pengeluaran dan benda-benda asing dari paru-paru atau dua saluran bronkus.
ACTIVITY/REST (AKTIFITAS /ISTIRAHAT)
Produksi, konservasi, pengeluaran atau keseimbangan sumber-sumber tenaga
Sleep / Rest (Tidur/istirahat) : tidur, istirahat, ketenagaan atau tidak beraktifitas
Activity / Exercise (Aktifitas/berolahraga) : Menggerakkan bagian-bagian tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan atau sering melakukan kegiatan-kegiatan (tetapi tidak selalu) untuk meningkatkan daya tahan tubuh (resisitensi)
Energy Balance (Keseimbangan Energi) : Kondisi dinamis keharmonisan antara proses masuk dan keluarnya sumber-sumber tenaga
Cardiovascular-pulmonary Responses (respon jantung-paru-paru) : Mekanisme jantung-paru-paru yang mendukung aktifitas/istirahat
PERCEPTION/COGNITION (CARA PANDANG/KESADARAN)
Sistem pemrosesan informasi manusia, termasuk perhatian, orientasi (tujuan), sensasi, cara pandang, kesadaran, dan komunikasi
Attention( Perhatian) : Kesiapan mental untuk memperhatikan atau mengamati
Orientation (Tujuan) : Kesadaran akan waktu, tempat dan orang
Sensation/Perception (Sensasi/Cara Pandang) : Menerima informasi melalui sentuhan, rasa, bau, penglihatan, pendengaran, dan kinestesi (gerakan otot) dan pemahaman akan data rasa hasil dari penamaan, mengasosiasikan dan atau pengenalan pola
Cognition (Kesadaran) : Kegunaan memori, belajar, berfikir, penyelesaian masalah, abstraksi, penilaian, pengetahuan, kapasitas intelektual, kalkulasi dan bahasa.
Communication (Komunikasi) : Mengirim dan menerima informasi verbal (memakai kata-kata) dan non verbal (memakai gerakan anggota badan yang mengandung arti)
SELF-PERCEPTION (PERSEPSI DIRI)
Kesadaran Akan diri sendiri
Self-Concept (Konsep Diri) : persepsi tentang diri sendiri secara menyeluruh
Self-Esteem (Penghargaan diri) : Penilaian akan pekerjaan sendiri, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan
Body Image (Citra Tubuh) : Citra mental akan tubuh diri sendiri
ROLE RELATIONSHIPS (HUBUNGAN PERAN)
Hubungan atau asosiasi positif dan negative antar individu atau kelompok-kelompok individu dan sarananya. Hubungan-hubungan tersebut ditunjukkan oleh sarana tersebut. Caregiving Roles (Peran-peran yang memberi perhatian) : Pola perilaku yang diharapkan secara social oleh individu-individu yang menyediakan perawatan dan bukan para professional perawatan kesehatan
Family Relationships (Hubungan keluarga) : Asosiasi orang-orang yang secara biologis saling berkaitan
Role Performance (Kinerja Peran) : Kualitas memfungsikan didalam pola-pola perilaku yang diharapkan secara sosial
SEXUALITY /SEKSUALITAS
Identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi
Sexual Identity (Identitas Seksual) : Kondisi menjadi seseorang yang khusus dalam hal seksualitas dan atau gender
Sexual Function (Fungsi Seksual) : Kapasitas atau kemampuan untuk berpartisipasi didalam aktifitas seksual
Reproduction (Reproduksi) : Segala proses yang melahirkan individu-individu baru
COPING/STRESS TOLERANCE
Berkaitan dengan kejadian-kejadian atau proses-proses kehidupan
Post-Trauma Responses (Respon paska trauma) Reaksi-reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis
Coping Responses (Respon-respon penanggulangan) : Proses mengendalikan tekanan lingkungan
Neuro-behavioral Responses (Respon-respon perilaku syaraf) Respon perilaku yang mencerminkan fungsi saraf dan otak
LIFE PRINCIPLES (PRINSIP-PRINSIP HIDUP)
Prinsip-prinsip yang mendasari perilaku, pikiran dan perilaku tentang langkah-langkah, adapt istiadat, atau lembaga yang dipandang benar atau memiliki pekerjaan intrinsik
Values: (Nilai-nilai) : Identifikasi dan pemeringkatan tentang bagaimana akhirnya bertindak yang disukai
Beliefs: (Kepercayaan) : Pendapat, harapan atau penilaian atas tindakan, adapt istiadat, atau lembaga yang dianggap benar atau memiliki pekerjaan instrinsik
Value/Belief/Action Congruence: (Nilai, Kepercayaan, kesesuaian tindakan) : korespondensi atau keseimbangan yang dicapai antara nilai-nilai, kepercayaan dan tindakan
SAFETY/PROTECTION (KESELAMATAN/PERLINDUNGAN)
Aman dari mara bahaya, luka fisik atau kerusakan system kekebalan, penjagaan akan kehilangan dan perlindungan keselamatan dan keamanan
Infection: (Infeksi) : Respon-respon setempat setelah invasi patogenik
Physical Injury: (luka Fisik) : Luka tubuh yang membahayakan
Violence: ( kekerasan ) penggunaan kekuatan atau tenaga yang berlebihan sehingga menimbulkan luka atau siksaan
Environmental Hazards: (tanda bahaya lingkungan ) sumber-sumber bahaya yang ada dilinkungan sekitar kita
Defensive Processes: ( proses mempertahankan diri ) proses seseorang mempertahankan diri dari luar
Thermoregulation: proses fisiologis untuk mengatur panas dan energi di dalam tubuh untuk tujuan melindingi organisms.
COMFORT
Rasa kesehatan mental, fisik, atau social, atau ketentraman
Physical Comfort : merasakan tentram dan nyaman
Social Comfort : merasakan tentram dan nyaman dari situasi social seseorang
GROWTH/DEVELOPMENT
Bertambahnya usia yang sesuai dengan demensi fisik, system organ dan atau tonggak perkembangan yang dicapai
Growth: kenaikan demensi fisik atau kedewasaan system organ
Development: apa yang dicapai, kurang tercapai, atau kehilangan tonggak perkembangan
diambil dari http://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/11/pengkajian-keperawatan-menggunakan-13-domain-nanda/

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia

2. Faring
• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu

4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru