Selasa, 08 Februari 2011

Epidural Hematoma


Epidural Hematoma (EDH)

1.    Definisi
Epidural Hematoma (EDH) adalah pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dengan lapisan meningens pada durameter, akibat robeknya pembuluh darah atau cabang-cabang arteri meningens media yang tedapat di durameter. Insiden epidural hematoma bervariasi sekitar 85%  pada kasus akibat fraktur linier tulang tengkorak, 89% pada kasus akibat robeknya pembuluh darah arteri/vena yang terdapat pada durameter, dan 2-9% pada pasien cedera kepala berat.
Setelah cedera kepala, darah berkumpul di dalam ruang epidural (ekstradural) diantara tengkorak dan dura. Keadaan ini sering diakibatkan dari fraktur tulang tengkorak yang menyebabkan arteri meningeal putus atau rusak (laserasi), di mana arteri ini berada di antara dura dan tengkorak daerah inferior menuju bagian tipis tulang temporal; hemoragi karena arteri ini menyebabkan penekanan pada otak

2.    Patogenesis
Hematoma pada epidural penyebabnya karena perdarahan akibat :
a.    Robeknya arteri meningens media.
b.    Robeknya  sinus venosis  durameter
c.    Fraktur linear tulang  tengkorak.
Perdarahan epidural terjadi karena robekan pembuluh darah atau cabang-cabang arteri meningen media yang terdapat di durameter, akibat fraktur linear tengkorak di daerah temporal, sehingga menyebabkan kumpulan darah (hematoma) diantara durameter dan tulang tengkorak, hematoma ini akan membesar dan menekan jaringan otak ke sisi yang berlawanan,  sehingga dapat menimbulkan tanda-tanda neurologis seperti nyeri kepala hebat dan bisa sampai menyebabkan kesadaran menurun (terdapat saraf nuklei dan saraf kranial III yang disebut okulomotorius), akibat dari tekanan ini pula dapat menyebabkan dilatasi pupil,  dan lama kelamaan akan terjadi kerusakan batang otak yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapatkan pertolongan dalam 24 jam.
Faktor lain yang turut menentukan timbulnya EDH ialah erat tidaknya perlekatan durameter pada tulang tengkorak. Perlekatan durameter paling lemah pada daerah temporal. Jika terjadi perdarahan vena dalam ruang epidural akan menyebabkan penumpukan darah terbatas dan tidak membesar karena tekanannya tidak cukup untuk melepaskan perlekatan durameter pada tulang tengkorak. Sebaliknya jika yang mengalami robekan adalah arteri, yang tekanannya jauh lebih tinggi akibat mekanisme pompa, maka darah yang keluar mudah melepaskan perlekatan durameter ini sehingga hematoma akan membesar.

3.    Manifestasi Klinis
Gejala ditimbulkan oleh hematoma luas, disebabkan oleh perluasan hematoma. Biasanya terlihat adanya kehilangan kesadaran sebentar pada saat cedera, diikuti dengan pemulihan yang nyata secara perlahan-lahan (interval yang jelas).
Gejala berupa kehilangan kesadaran sementara pada waktu trauma, gangguan kesadaran ini membaik tanpa kelainan neurologik, kemudian terjadi gangguan kesadaran yang kedua (lusid interval) dengan didahului sakit kepala hebat bisa segera timbul tetapi bisa juga baru muncul beberapa jam kemudian. Sakit kepala kadang menghilang, tetapi beberapa jam kemudian muncul lagi dan lebih parah dari sebelumnya. Selanjutnya bisa terjadi peningkatan kebingungan, rasa ngantuk, dilatasi pupil,  bila keadaan berlanjut tanpa tindakan akan timbul pernapasan Chenyne Stokes, kelumpuhan, pingsan dan koma.
Selengkapnya Download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar