Minggu, 06 Februari 2011

ILEUS PARALITIK


ILEUS PARALITIK

Gerakan peristaltik merupakan suatu aktivitas otot polos usus yang terkoordinasi dengan baik, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keadaan otot polos usus, hormon-hormon intestinal, sistem saraf simpatik dan parasimpatik, keseimbangan elektrolit, dan sebagainya.
Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen. Keadaan ini biasanya hanya berlangsung antara 24-72 jam. Beratnya ileus paralitik pasca operasi bergantung pada lamanya operasi/ narkosis, seringnya manipulasi usus dan lamanya usus berkontak dengan udara luar. Pencemaran peritoneum oleh asam lambung, isi kolon, enzim pankreas, darah, dan urin akan menimbulkan paralisis usus. Kelainan retroperineal seperti hematoma retroperineal, terlebih lagi bila disertai fraktur vertebra sering menimbulkan ileus paralitik yang berat. Demikian pula kelainan pada rongga dada seperti pneumonia paru bagian bawah, empisema, dan infark miokard dapat disertai paralisis usus. Gangguan elektrolit terutama hipokalemia merupakan penyebab yang cukup sering.
Penyakit / keadaan yang menimbulkan ileus paralitik dapat diklasifikasikan seperti yang tercantum di bawah ini

Pengertian.
Ileus paralitik merupakan suatu keadaan terhentinya peristaltic, sedangkan aliran isi dan saluran intestinal dalam keadaan normal.
Ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus gagal / tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik usus untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik ini bukan suatu penyakit primer usus melainkan akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi) yang berhubungan dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kontraksi otot polos usus.

 Etiologi.
Adapun penyebab ileus paralitik antara lain:
a.    Manipulasi teradap organ-organ selama proses pembedahan
b.    Peritonitis
c.    Nyeri yang berasal dari thorakolumbal, seperti fraktur tulang iga atau tulang spinal, infark myokard, pneumonia, pyelonefritis, batu empedu atau batu ureter dan perdarahan retroperineal.
d.    Sepsis
e.    Hypokalamia
     Selengkapnya Download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar