Sabtu, 26 Februari 2011

TRADISIONAL MANDAR

Penulis Siti Dloyana Kusumah

Suku Bangsa Mandar terbilang penduduk asal di propinsi Sulawesi Selatan, dan mempunyai peranan sama pentingnya dengan tiga suku bangsa lainnya yaitu Bugis, Makassar dan Toraja. Orang-orang Mandar menempati wilayah administratif kabupaten Mamuju, kabupaten Majenen dan kabupaten Polewali Mamasa (Polmas). Menurut catatan sejarah, pada abad ke-XV wilayah Mandar ini meliputi Kerajaan Balanipa, Majeng, Pembauang dan Cenrana di pantai utara Teluk Mandar, serta wilayah di bagian utara Selat Makassar. Jadi tidak mengherankan apabila masyarakat suku bangsa Mandar mempunyai tradisi berbusana yang sangat indah dan mencerminkan kebesaran suku ini di masa silam.

Dalam kehidupan sosialnya, masyarakat Mandar sangat memperhatikan ketentuan adat dan tradisi yang telah dijalani selama berabad-abad lamanya. Salah satu contoh yang tetap bertahan hingga kini antara lain adalah tata cara berbusana. Masyarakat Mandar sangat membedakan busana untuk anak-anak, remaja dan orang tua, begitu pula busana rakyat biasa dengan kalangan bangsawan akan berbeda.

Dalam berbusana , wanita Mandar akan mengenakan sarung sutera berwarna hitam atau putih. Ciri khas sarung tenun Mandar adalah motif kotak-kotak besar dan kecil dengan hiasan warna emas pada garis-garisnya. Bajunya kebaya pendek berlengan tiga oerempat, terbuat dari bahan sutera atau kain halus lain tetapi tidak tembus pandang, dengan ukuran panjang melampaui pinggul atau kurang lebih lima centimeter di bawah pusar. Hiasan yang mempercantik penampilan adalah penambahan kepingan-kepingan logam warna emas di seluruh pinggiran kebaya atau kepingan-kepingan bulat di seluruh permukaan kebaya.

Kelengkapan busana lainnya adalah penggunaan sehelai selendang tipis yang ujung-ujungnya dihiasi dengan bundaran-bundaran emas atau perak. Tali ikat dari kain yang berfungsi untuk mengencangkan lilitan sarung, kipas dan berbagai perhiasan dari emas. Dalam kesempatan menghadiri upacara adat, wanita Mandar pada umumnya mengenakan perhiasan meliputi, kalung emas yang berjuntai agak panjang, dengan hiasan liontin atau medalion besar. Gelang berukuran besar yang dipakai masing-masing lima buah di tangan kanan maupun di tangan kiri. Pada bagian pinggang, setelah mengencangkan lilitan sarung dengan tali kain, kemudian ditutup dengan pending yang terbuat dari logam berwarna emas dengan gesper berhias di bagian depan.

Untuk tata rias rambut dan kepala, wanita Mandar membuat sanggul yang letaknya agak rendah dengan hiasan tusuk sanggul emas dan kembang goyang, Namun dalam keadaan yang lebih resmi, tata rias rambut dan kepala akan ditambah dengan beberapa aksesori seperti, rambut ditata dengan model sasak sedikit tinggi (sigara). Ada pula sanggul agak rendah, berhias tusuk konde dan di bagian pelipis kanan diselipkan serangkaian kembang goyang berwarna emas. Sederet bunga serampa dan bunga seruni menghiasi seputar sanggul. Untuk wanita yang usianya agak tua, menggunakan giwang emas berukuran besar dan di antara lubang telinga dengan giwang diselipkan sejumput kapas putih, adapun wanita muda umumnya lebih menyukai anting-anting yang berderet-deret dan menjuntai di kedua telinganya. Semua kalangan masyarakat Mandar, tua maupun muda, menggunakan alas kaki berupa selop atau sepatu pantovel berwarna hitam.

Busana pria Mandar lebih sederhana karena hanya terdiri dari baju jas tutup terbuat dari bahan sutera bercorak bebas dengan warna hitam atau warna cerah. Paduannya kain sarung tenun Mandar atau seringkali ada yang memakai celana panjang kemuidian ditutup dengan sarung hingga sebatas lutut. Untuk penututp kepala, pria Mandar menggunakan kopiah atau lazim disebut songkok tobone dengan warna yang serasi antara baju bagian atas dengan jas atau sarungnya.

Pria Mandar melengkapi busananya dengan melekatkan rantai emas yang diberi liontin atau medalion dari taring macan bahkan bisa juga terbuat dari taji ayam. Hiasan tersebut diselipkan sebagian di saku jas tutupnya dan sebagian lagi dibiarkan menjuntai ke luar. Alas kaki yang dipakai biasanya sepatu pantovel atau sandal yang dibuat dari kulit. akata-post http://tamanmini.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar